Kalian pasti udah gak asing ya sama istilah bullying atau biasa dikenal di sini dengan kegiatan gencet menggencet. Kasian yang digencet pasti berat, apalagi kalau digencet sama yang overweight.. tinggal nama langsung (?)
Kejadian ini udah jadi tontonan sehari-hari buat gue dari jaman masih bocah sampe sekarang. Dan yang selalu jadi pertanyaan gue adalah, apa untungnya ngebully orang disaat lo gak sadar sama kekurangan sendiri? contohnya kecilnya: lo adalah seorang berbakat, cukup punya tampang, dan punya hidup yang sangat berkecukupan
Pikir lagi sama kalian, gimana rasanya kalau kita yang ada di posisi korban. Nyatanya tekanan batin akan berakibat jauh lebih fatal dibanding luka sobek di dahi karena jatuh gara-gara didorong dari atas tangga. But still, it doesn't mean you guys are able to hurt anybody physically..
Coba mulai di ubah deh mindsetnya. Ngebully orang lain berdasarkan kekurangannya biar diri sendiri jadi femes? Mungkin itu artinya kalau kalian gak punya skill apa-apa yang lebih bagus buat ditunjukin selain menindas. Dalam kata lain, ya iri
Satu hal yang bikin gue miris, mayoritas pelaku bullying kurang mendapat perhatian dari orang tua di rumah. Ironi. Entah siapa yang salah awalnya, sampai akhirnya menghasilkan suatu siklus hidup yang amat salah dan gak menguntungkan..
Sekian dulu postingan pencitraan bin pencerahan dari gue. Tujuan bikin postingan ini bukan ngebuat gue jadi pembully orang yang suka ngebully tapi cuman sekedar sharing tentang pendapat terpendam gue /ceileh/
Semoga bermanfaat, kalau pun gak bermanfaat yah paling engga gue tau lo lagi ngedumel sendiri dalem hati sekarang (?) sampai jumpa di postingan berikutnya. Salam olahraga!
People not lives to create more and more mistake but to fix themselves to be a better one for now and the future ahead
--Anonymous
No comments:
Post a Comment